Diet Jepang 1975 (The Healthy Diet)

Pada tahun 1980an, Jepang dipandang sebagai negara yang sehat dengan harapan hidup (life expectancy) tertinggi di antara negara lain di seluruh dunia. Meskipun kandungan diet Jepang telah dipengaruhi oleh diet Barat dalam 50 tahun terakhir, namun berdasarkan data WHO 2015 yang dipublish pada Mei 2016 Jepang tetap menempati urutan pertama di dunia dalam life expectancy yaitu 83.7 tahun.
Fish
Diet Jepang adalah salah satu faktor yang menyebabkan harapan hidup yang tinggi selain kemajuan dalam bidang pengobatan dan perbaikan lingkungan hidup. Diet Jepang beragam meliputi tinggi nasi dan makanan tradisional seperti ikan, sayuran, dan kedelai, serta daging, susu, minyak, dan buah-buahan. Sebagai tambahan, kandungan lipid dan protein diet Jepang berbeda dengan diet Barat karena konsumsi makanan laut segar yang tinggi.
Fruits Mitsumame 
Berdasarkan hasil penelitian, diet Jepang lebih sehat daripada diet Amerika. Kadar lipid dan peroksida di hati dan plasma lebih rendah pada diet Jepang dibandingkan diet Amerika. Secara khusus, kolesterol total hati diet Jepang hanya 70% dari diet Amerika. Berdasarkan analisis microarray DNA, ekspresi gen respons stres di hati dan peningkatan ekspresi gen terkait energi, glukosa, dan metabolisme lipid rendah pada diet Jepang dibandingkan diet Amerika. Hal ini menunjukkan bahwa diet Jepang dapat mengurangi stres, merangsang metabolisme, dan cenderung kurang menyebabkan obesitas dibandingkan dengan diet Amerika.
Miso Soup with Eggplant 
Selain diet Jepang, diet mediteranian juga merupakan salah satu diet terbaik di dunia, tapi tetap lebih kurang sehat dibandingkan diet Jepang.  Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, diet Jepang menurunkan akumulasi lipid pada jaringan adiposa lemak putih dan lemak dengan menekan pembentukan asam lemak dan mempromosikan katabolisme asam lemak dan kolesterol di liver dibandingkan diet Italian
Seaweed Soup

Berdasarkan National Health and Nutrition Research (NHNR), ada 4 era diet Jepang, yaitu diet Jepang 1960, 1975, 1990, dan 2005. Berdasarkan hasil penelitian, diet Jepang1975 menunjukkan akumulasi lemak viseral yang rendah dan memberikan manfaat kesehatan secara keseluruan lebih baik dibandingkan diet Jepang 1960, 1990, dan 2005. Berdasarkan hasil penelitian lanjutan, dinyatakan bahwa diet Jepang 1975 tidak tergantung pada rasio macronutrient (protein, lemak, dan karbohidrat), karena tidak ada perbedaan nyata pada lemak viseral.

Natto
Oleh karena komponen dalam diet Jepang 1975 dianggap penting maka dilakukan penelitian lanjutan. Ternyata dalam diet Jepang 1975 terdapat komponen kunci yang menjadikan diet Jepang 1975 menjadi diet Jepang yang menyehatkan. Komponen kunci tersebut adalah histamin, histidin, asam arakidonat dan asam stearidonat yang ada pada ikan, naringin dan katekin dalam buah, piridoksamin dalam sayuran, kromium dan boron di rumput laut, histidin, isoleusin dan leusin di bonito kering, glycitein dan daidzein dalam makanan kedelai, dan tiram dalam makanan fermentasi.
Soup stock "Dashi"
Oleh karena itu, ikan, buah-buahan, sayuran, rumput laut, makanan kedelai, soup stock "dashi", dan fermented seasoning disimpulkan sebagai ciri penting dari diet Jepang tahun 1975.
Fermented seasoning (Shoyu)


Bersambung..........

Foto diambil dari Google

Reference: Iwagaki Y, Sakamoto Y, Sugawara S, Mizowaki Y, Yamamoto K, Sugawara T, Kimura K, Tsuduki T. 2017. Identification of Characteristic Components and Foodstuffs in Healthy Japanese Diet and the Health Effects of a Diet with Increased Use Frequency of these Foodstuffs. Mol Nutr Food Res 61:1700430.

Mizowaki Y, Sugawara S, Yamamoto K, Sakamoto Y, Iwagaki Y, Kawakami Y, Igarashi M, Tsuduki T. 2017. Comparison of the Effects of the 1975 Japanese Diet and the Modern Mediterranean Diet on Lipid Metabolism in Mice. J Oleo Sci:66(5);507-519.

Comments

Popular posts from this blog

Informasi Dibalik Indahnya Sebuah “Kemasan Beras Jepang”

Fermented Seasoning, meng"khas"kan masakan Jepang

Fermented Food ala Jepang dan Indonesia